Kamis, 14 Januari 2010

RUKMA WIDYAJENTERA SUYITNO / 08521092

PUBLIK RELATION DALAM MEDIA MASSA

Ketika bicara peran dan posisi public relations (PR) masa kini, maka tak bisa dipisahkan dengan fenomena yang tengah terjadi saat ini. PR dan media ibarat dua sisi mata pisau. Kemana PR bergerak, disitu pula media ada. Itu sebabnya, ketika internet dinyatakan telah mendorong terjadinya gerakan media baru yang disebut social media, keberadaan PR pun lalu dipertanyakan. Mengapa? Karakter social media adalah mengedepankan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi terbuka dimana setiap orang mempunyai kesempatam untuk menyuarakan ide, pendapat, dan pengalaman mereka melalui media online khusus (blog atau website) ataupun jaringan online sosial, seperti Facebook, My Space, Blogger, You Tube, dan sebagainya. Dengan karakter seperti itu, berarti social media memiliki peran seperti PR. Media baru secara alamiah menggantikan sebagian besar tugas praktisi PR di dalam perusahaan. Kalau praktisi PR tidak cermat menyikapi diri, profesi mereka akan tergerus secara alami pula, Ini karena upayanya itu akan dilindas oleh keberadaan social media yang jelas lebih agresif, terbuka, transparan. Social media itulah yang akan membuka semua kedok yang ditutupi. Jika upaya praktisi PR dalam membangun citra positif perusahaan hanya dilakukan dengan bicara positif ke wartawan dan media massa. Jika mereka melakukan kegiatan-kegiatan corporate social responsibility yang standar dengan menulis advertorial di sebanyak-banyaknya di sebanyak mungkin surat kabar mengenai perilaku baik perusahaan, Yuswohady cemas, profesi PR benar-benar berada diambang kehancuran. sekarang telah mendorong praktisi PR melakukan reposisi diri. Ada tiga hal penyebabnya. Pertama, banyak perusahaan menghendaki aktivitas komunikasi mereka terpadu dengan kegiatan pemasaran, atau lebih dikenal dengan nama komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications). Artinya, PR menjadi bagian dari marketing, sehingga ia pun terlibat dalam konsep dan eksekusinya. Praktisi PR memiliki target-target yang tak hanya pada upaya membangun citra, tetapi juga target-target terukur mendukung upaya pemasaran dan penjualan. Kedua, pemahaman komunikasi sudah berkembang jauh. Komunikasi bukan hanya diterjemahkan dengan hubungan satu arah, melainkan komunikasi yang terintegrasi, menggabungkan segala komponen, mulai dari public affairs, PR sampai dengan advertising. Akibatnya, kini praktisi PR terlihat lebih kreatif dalam menyajikan terobosan- terobosan yang efektif. Kenapa?Karena seiring perkembangan masyarakat, isu-isu yang dihadapi oleh klien juga semakin kompleks, sehingga strategi PR yang konvensional tidak bisa mencapai tujuan yang diinginkan, konsultan PR di pemerintah dan perusahaan swasta. praktisi PR dituntut untuk jeli dalam mengidentifikasi peluang dan "berani" mengambil manuver. Ketiga, era sekarang ini membuka mata praktisi PR terhadap cara komunikasi baru yang lebih sederhana, sepat, mudah, dan menjangkau sasaran luas. Pergerakan informasi yang transparan dan real time adalah sesuatu yang tidak terelakkan. Dengan demikian, praktisi PR diharapkan tidak mengekor fenomena ini. Ia harus tetap berada di lini depan, thought leadership di bidang kehumasan dengan cara aktif terlibat dalam kegiatan social media, berpartisipasi dalam komunitas online, yang semuanya mengarah kepada tujuan membuka jalan komunikasi bagi klien-kliennya. Artinya, reposisi ini bukan hanya karena keadaan, tapi juga karena tuntutan dan kebutuhan klien- kliennya.

Rabu, 13 Januari 2010

ARTI PENTING PUBLIC RELATION

ARTI PENTING PUBLIC RELATION

Public Relation (PR) atau humas memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. PR menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, PR juga berperan dalam membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk itu, di dalam sebuah PR sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi. Aktivitas public relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan public relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

Dari segi inilah, Rohis mengejawantahkan misi al 'amru wa nahyul munkar-nya. Hal tersebut sekaligus menjadi landasan Rohis untuk -sebagaimana fungsi humas umumnya- menunjukkan kekuatannya ( power of opinion ) dalam membentuk opini publik atau kita sebut dakwah. Etika Humas: Konsepsi dan Realitas Para sarjana Humas dari Barat mendefinisikan etika menurut ilmu filsafat Barat. Misalnya, Hazel Bernes (1971) mendefinisikan etika sebagai satu cabang ilmu filsafat yang membantu menentukan apakah tingkah laku yang baik dan patut. Definisi yang hampir sama diberikan oleh Ewing (1965), Fletcher (1968), dan Mabbott (1969). Dalam Islam, istilah yang digunakan untuk etika ialah akhlak. Menurut Encylopedia of Islam (1979), ilmu akhlak Islam telah mencapai taraf kematangannya pada abad kesebelas masehi. Perkataan akhlak berasal dari perkataan “khuluk” yang terdapat dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai pekerti yang luhur”(Q.S 68:4). Pakar akhlak Islam Ibn Sadr Al-Din al-Shirwani (1962) mendefinisikan ilmu akhlak sebagai “ilmu yang menerangkan sifat-sifat kebaikan dan cara-cara mencapainya, juga sifat-sifat keburukan dan cara-cara menjaga diri agar tidak melakukan yang buruk itu.” Definisi yang sama juga diberikan oleh Imam Al-Ghazali, fungsi etika adalah untuk memberikan kepada para praktisi Humas beberapa prinsip atau ukuran yang baku untuk menentukan bagaimana tingkah laku yang baik dan apa yang buruk. Juga apa tingkah laku yang bertanggung jawab dan apa pula tingkah laku yang dapat dikategorikan tidak bertanggung jawab. Secara sepintas, tidak terdapat perbedaan antara etika Barat dan etika (akhlak) Islam, karena keduanya menentukan batasan antara baik dan buruk, benar dan salah. Tetapi, jika diteliti secara mendalam, di antara keduanya terdapat perbedaan yang mencolok. Perbedaannya ialah, etika barat bertitik tolak dari akal pikiran manusia, yaitu akal pikiran para ahli filsafat. Sedangkan etika Islam bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah saw.

Etika Barat didasarkan pada pandangan para ahli filsafat Barat tentang perbuatan baik dan buruk, yang menitikberatkan pada perbedaan satu orang dengan lainnya. Sedangkan etika Islam berlandaskan pada iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Wahyu Septiningtyas

07520002

FUNGSI DAN ARTI PUBLIC RELATION

FUNGSI DAN ARTI PUBLIC RELATION

Public Relation (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. PR menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, PR juga berperan dalam membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk itu, di dalam sebuah PR sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi.
Aktivitas public relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan public relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat. Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.
Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002). Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.

Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:


  1. PengertianUmumPublic relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. CrystallizingPublic Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
  2. PengertiaKhusus.Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantumembangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.

TujuanPublicRelation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Riana Evy N
07520003

TELAAH MEDIA MASSA DAN PUBLIC RELATIONS

TELAAH MEDIA MASSA DAN PUBLIC RELATIONS

Public relations (PR) dan media massa tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Setiap lembaga yang menginginkan publisitas dan citra positif tak dapat meremehkan media massa dalam menjangkau dan mempengaruhi khalayaknya, karena pesan yang disampaikan media adalah elemen fundamental dalam pekerjaan kehumasan.

Apapun media massanya, setiap orang atau lembaga yang menggunakannya akan menghadapi dua permasalahan mendasar. Pertama, media massa merupakan khalayak independen yang memiliki tujuan sendiri, sehingga dapat bersinggungan kepentingan bahkan berakibat konflik dengan pencari publisitas. Kedua, ada kompetensi yang hebat untuk mendapatkan ruang serta waktu yang terbatas dalam media. Benturan kepentingan inilah yang selanjutnya mengakibatkan hubungan kedua profesi ini sering terlihat kurang mesra. Namun di balik permasalahan tersebut, PR dan media massa harus mengakui bahwa faktanya kedua pihak sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain.
Sebuah instansi dibutuhkan sebagai sumber berita media massa, sedangkan media massa dibutuhkan lembaga sebagai sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan. Meskipun kadang ada saling ketidakpuasan, tetap keduanya hidup dalam sebuah ikatan. Suatu ikatan yang disebut sebagai "mutual dependency" atau saling ketergantungan.

Membangun Hubungan Media

Rasa saling ketergantungan inilah yang selanjutnya mendorong para praktisi PR untuk menjaga hubungan dengan media massa. Kegiatan yang dikenal dengan nama "media relations" ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kedua belah pihak dan membangun kepercayaan. Tidak ada lagi PR yang menjadi bulan-bulanan pemberitaan media massa, dan tidak ada lagi wartawan yang diperalat PR untuk memuat pemberitaan yang mencerminkan kebohongan kepada publik. Walaupun pada dasarnya "media relations" dilakukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan media, tetap saja instansi mengharapkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya dalam usaha ini.

Terutama untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah perusahaan yang dianggap baik untuk diketahui publik. Namun dalam praktiknya, tidak semua informasi mengenai kegiatan lembaga dapat dimuat media massa. Sebab seringkali standar yang digunakan oleh wartawan dan para komunikator pemerintah sangat berbeda.

Maka tidak heran apabila banyak informasi yang dianggap sebagai kepentingan vital oleh media massa, tersesat dalam gundukan informasi yang dibuat oleh PR, sebab PR mengedepankan sisi lembaganya saja.

Harapan Media Massa

Dalam berhubungan dengan lembaga pemerintah, media massa memiliki harapan-harapan yang harus diketahui oleh aparat pemerintahan, khususnya oleh praktisi PR atau kehumasan dalam membangun ikatan saling ketergantungan. Pertama, agar mendapatkan informasi yang terbaru dari PR dan eksekutif sebuah organisasi. Kedua, reporter juga mengharapkan tidak ada informasi yang disembunyikan. Ketiga, eksekutif yang mempresentasikan organisasi, diharapkan memberikan informasi lebih cepat dari sumber lainnya. Keempat, surat kabar berjuang dengan sungguh-sungguh untuk memasukkan muatan berita sebanyak mungkin dengan ruang yang terbatas. Karena itu, media massa tidak mengharapkan detail yang tidak penting dan tidak menarik bagi pembaca.

Kelima, ada tenggat waktu terbit dalam surat kabar. Karenanya media massa mengharapkan praktisi PR harus mempertimbangan hal ketepatan waktu dalam pengiriman siaran pers, pemberian informasi, verifikasi, dan sebagainya. Selanjutnya, media massa mengharapkan lembaga memberikan pemikiran yang sungguh-sungguh dan jelas jenis informasi apa yang akan diberikan kepada mereka. Terakhir, apakah akan memberikan berita, latar belakang, atau informasi untuk feature. Dan mereka juga mengharapkan untuk disediakan gambar, grafik, atau diagram yang berhubungan dengan organisasi dan dibutuhkan oleh mereka.

Kiat Menjawab Harapan Media Massa

Untuk dapat memenuhi harapan media tersebut, maka PR dalam menjalankan tugas membangun media relations yang baik dan efektif dapat menggunakan tiga pendekatan.

Pertama, pendekatan reaktif. Pendekatan ini perlu memperhatikan berbagai langkah terkait, antara lain dengan menyimpan selalu file yang mengundang perhatian media, memahami tenggat waktu (deadline), selalu siap dan membalas telepon, selalu ingin tahu dan bertanya.

Langkah selanjutnya yaitu dengan menempatkan diri dalam kepentingan reporter, mengupayakan keseimbangan dan mengetahui cara mendapatkannya, mengetahui informasi latar belakang yang membantu, merekam pembicaraan dan tidak berbohong.

Pendekatan kedua, proaktif. Pendekatan ini perlu memperhatikan berbagai pesan yang ingin dikirimkan. Apakah pesan yang disampaikan sudah jelas, langsung dan lugas? Media yang mana yang ingin dicapai menurut prioritasnya? Reporter/editor yang mana yang ingin dihubungi? Apa nilai berita dari pesan yang ingin disampaikan? Bagaimana harus mengemas dan menjual pesan tersebut? Siapa pihak ketiganya, dan apa kata mereka? Apakah saudara menangkap kesan bahwa reporter sedang sibuk atau tidak tertarik? Apakah mereka paham jika mereka tidak tertarik,dan Anda akan pergi ke media lainnya?

Pendekatan ketiga, interaktif. Pada pendekatan ini, hasil yang maksimal dapat dicapai apabila interaksinya dilakukan secara terus-menerus (on-going). Hal yang harus diperhatikan dalam pendekatan bentuk ini, yakni dengan mendiskusikan isu-isu yang mungkin menarik perhatian, bukan hanya berita yang sudah ada, menjadikan narasumber andal; membuat diri Anda siap untuk berkomentar sebagai seorang pakar dalam industri, selalu berpikir dalam terminologi kebutuhan dan tenggat waktu.

Selain itu, praktisi PR juga harus ekslusif dalam arti bergantung kepada subyek, tujuan organisasi, keterbukaan hukum, serta aturan-aturan lainnya, membicarakan penerbitan dan reporter lain, serta bagaimana mereka membuat pendekatan pada isu-isu lainnya, memperhatikan alasan-alasan non-berita yang wajar ketika berhubungan dengan media.

Praktisi PR juga harus selalu bicara tentang berita yang relevan dan jangan menyimpang, menghindari meminta kebaikan; kecuali sekedar saran, menyesuaikan pesan dan percakapan dengan kendala waktu yang dimiliki reporter serta tingkat minat mereka.

Pendekatan interaktif hanya mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan. Agar bisa sukses berkomunikasi dengan media melalui pendekatan ini, maka kerangka komunikasi PR harus didasarkan kepada; pengetahuan bisnis, pengetahuan tentang pokok masalah, pemahaman tentang berita (berita harus termasa, relevan dan menarik khalayak), jaringan internal yang luas untuk mengembangkan dukungan informasi, pengetahuan tentang pakar pihak ketiga sebagai acuan, dan terkenal karena terbaca dan luas dalam kegiatan-kegiatan dunia serta dalam berita-berita bisnis.


Disamping itu PR juga harus melakukan pendekatan yang konsisten dengan harapan manajemen internal, pengalaman praktis dalam berhubungan dengan media, memiliki pengetahuan tentang reputasi dan pengalaman kerja reporter.

Aris Kartika Sari

07520034

PUBLIC RELATION

PUBLIC RELATION

Public relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationshif between an organizatio and the publics on whom its success of failure depends (Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut) (Cutlip, 2007:6)
Public relations is the management function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and executes a program of action to earn public understanding and acceptance
(Betrand R. Canfield, 1964:4)
(PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan atiurans eseorang atua organisasi demi kepentingan publik dan melaksnakan sesautu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik)
Public relation is a management function that helps achives organizational objectives, define philosophy and facilitate organizational change. Public relatios practitioners communicate with all relevant internal and external publics to develop positive relationship and to create concistency between organizational goals and societal expectations. Public relations pratitioners develop, execute and evaluate organizational programs that promote the exchange of influence and understanding among an organization’s constituent parts and publics (Otin Baskin, et.al, 1997:5)
(PR adalah fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi dan memperantarai perubahan organisasi. Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik internal dan eksternal yang terkait untuk membangun hubungan positrif dan untuk menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dan harapan masyarakat. Praktisi PR mengembangkan, melaksnakan dan mengevaluasi program organisasi dengan mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi)
Public relations is the continuing process by which management endeavors to obtains goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and corrections, ourwardly through all means of expressions (J.C. Seidel)
(PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untik memperoleh itikad baik dan pengerrrtian dari langganannya, pegawainya dan public umumnya;kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan)



Public relations is the continued process of keying policies, services and actions to be the best of interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an individual or institutions covets and secondly, it’s the ionterpretation of these policies, services and actions to assure complete understanding and appreciation (W.Emerson Reck)
Aprilia Nawangsari
07520030

BRAND

BRAND

Impression created in people’s minds, associated with a product or a service with certain qualities or characteristics that make it special or unique.

What is personal branding?

* Your image

* What people think of you

* The way you market yourself to the world

Personal branding ~ image :
external and internal brand

* External brand → how you project yourself to the world

Here you have : element of choice → will influence what others think of you → how they

choose to interact with you

* Internal brand → what you think of yourself

Personal brand is…..

* Unavoidable → people will always make assumptions on you-whether you like it or not.

* Outside your control ( in some ways ) → It’s the way you are-you can’t become someone else

* In your own → belongs to you forever-no body can take it away from you

What it is supposed to be?

* Cared

* Genuine / un artificial → be yourself

* Fully aware

The importance of personal brand :

v Brand is the competitive edge which cannot be duplicated by someone else → the uniqueness of you

v Brand carries personality → It reflects what kind of persons you really are

v Brand is the gate to all opportunities

How to build your personal brand

* Discover your brand first, never too late to start → you’re more comfortable in your own shoes

* Think that all people are unique → you are special

* Watch. Learn. Do your own thing

* Be honest to yourself → try to accept both the goodness and the weakness of you

* Always be yourself → never pretend to be someone else

* Try to match your external and internal brand → make it equal

What we should do to explore
our personal brand more?

Let’s start by doing these simple things :

ü Find 3 to 5 adjectives best describe your personality honestly

ü You can take a sheet of paper then write this down : I am…,….,…,….

ü Ask your friends to describe what kind of person you are

ü You can make a questionnaire about yourself and deliver it to your friend, ask them to tell what they think about you honestly.

The 7c’s keys to be a successful person

  1. Characteristic → strong character
  2. Commit → to every promise
  3. Confidence ≠ arrogance → to the forward
  4. Consistence →what you say, what you do
  5. Competence → separates amateur and professional

→ never give up until you read what you

want

  1. Creative → create your own opportunity
  2. Courage → always see what is possible

CONCLUSION

* Personal brand will endure, stay on you all the time

* Once you’ve been caught in people minds, it’s never easy to change.

* Being honest – in what you say, what you do - is the best policy

Lelly Novita Dewi

( 07520019 )